Wednesday, January 26, 2011

RancanganKu bukan rancanganmu, jalanmu bukan jalanKu



Maze adalah sebuah permainan dimana kita harus mencari jalan keluar dan jangan sampai terjebak di dalamnya. Maze memiliki banyak pintu dan banyak ruang pula. Setiap ruang terkoneksi oleh pintu-pintu tsb. Ada kalanya ketika kita mulai menyusuri ruang2 tsb, kita bisa kembali ke ruang dimana tadi kita memulai. Ada kalanya kita bertemu jalan buntu, sehingga mau tidak mau kita harus mundur ke belakang. Pandangan kita terhalang oleh dinding2 dan kita tidak tahu apa yang sedang menunggu kita di balik pintu.

Hidup kita seperti halnya permainan tsb. Kita masuk ke setiap keadaan dimana terdapat banyak pilihan. Terkadang pilihan kita tepat, tapi tak jarang pula kita membuat pilihan yang salah. Kadang kita maju selangkah, tapi ada saatnya pula kita mundur dua langkah. Terkadang kita seperti terjebak dalam sebuah keadaan yang sepertinya diam di tempat dan itu membuat kita frustasi. Semuanya serba tidak jelas dan tidak pasti.

Kembali kepada permainan maze di atas. Kita sering menemukan permainan ini dalam majalah2 atau tabloid2. Kita sanggup menyelesaikan permainan itu dengan gampang. Kenapa? Karena kita melihat dari sisi atas. Kita melihat permainan itu secara keseluruhan. Setelah melewati pintu yang ini, kita tahu harus memilih pintu yang mana lagi. Kita tahu isi setiap ruangan. Kita tahu jalannya dari pintu masuk sampai pada pintu keluar.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
(Yesaya 55:8-9)

Tuhan melihat jalan kita dari atas. Dia melihat dengan sangat jelas sekali. Dia yang lebih tau jalan mana yang harus kita tempuh. Dia menjamin kepastian dalam hidup kita. Bahkan sebelum kita masuk ke ruangan yang pertama, Dia sudah menguasai medan kehidupan kita terlebih dahulu. Dan sesungguhnya Dia ingin kita mendengarkanNya, mengikuti rencanaNya, berjalan di atas kehendakNya. Semua itu agar kita dapat sampai pada pintu keluar dengan kemenangan. Agar kita tidak kalah dengan waktu yang terbatas yang kita punyai untuk menyelesaikan perjalanan tsb.

Bangsa Israel adalah contoh nyata dari pembangkangan atas pimpinan Tuhan. Karena tidak mau menurut pada jalan dan rencana Tuhan, perjalanan mereka dari Mesir ke tanah Kanaan pun harus ditempuh selama 40 tahun. Padahal sebenarnya perjalanan tsb bisa ditempuh dengan waktu yang jauh lebih singkat.

Jadi jikalau kita tahu ada yang lebih tahu daripada pengetahuan kita yang dangkal itu, marilah kita menurut pada Sang Maha Tahu itu dan berjalan dalam rancanganNya, agar tanah perjanjian yang telah dijanjikan itu dapat segera kita masuki.

pokok-anggur.blogspot.com

No comments:

Post a Comment