Tuesday, March 22, 2011

Responsibility



Ada seorang anak gelandangan yang diadopsi oleh seorang bos kaya raya.
Selain anak itu bersyukur karena keberuntungannya diadopsi juga ia dituntut untuk berperilaku seperti layaknya anak bos. Ia harus belajar budi pekerti, etika, sopan santun untuk menjadi serupa dengan anak bos.
Seorang pelajar lulusan SMU mendapat beasiswa ke universitas ternama di luar negeri. Hampir dapat dipastikan masa depannya cerah karena mendapat pengetahuan, pengalaman, dan juga kesempatan untuk belajar di lingkungan yang mendukung. Selain anak itu bersukacita karena mendapat 'hadiah' yang tidak akan didapat sembarang orang, ia juga mendapat tanggung jawab untuk belajar segiat mungkin, dan lulus dengan standar nilai tertentu.

My friends, seperti seorang anak Tuhan yang diberi anugrah keselamatan dari Bapa. Dengan percaya dan menerima anak-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi maka ia mendapat anugrah keselamatan. Sudah seharusnya kita bersyukur dan bersukacita mendapat anugrah itu, seperti anak gelandangan dan pelajar pada ilustrasi di atas. Tetapi jangan hanya berhenti sampai di sana. Ingat juga bahwa ada sisi lain dari keselamatan, dan ini sebenarnya juga adalah tanda / bukti bahwa kita telah diselamatkan. Alkitab mengajarkan kita untuk mengerjakan keselamatan.

Filipi 2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Di tempat lain, penulis kitab Ibrani juga menulis bahwa setelah diselamatkan kita diwajibkan untuk mengikuti perlombaan iman.

Ibrani 12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Ibrani 12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Karena sesungguhnya panggilan kita diselamatkan adalah supaya kita menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya.
Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Dan target keselamatan kita adalah menjadi sempurna.

Matius 5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna
Renungkanlah ayat-ayat di atas, dan pikirkanlah berapa besar usaha yang perlu dilakukan untuk memenuhi target tersebut.

Don't get me wrong here. Hal ini tidak berarti bahwa keselamatan adalah usaha manusia. It's totally a gift from Him and Him alone. And I'm not saying that we have to (or even can) do this with our own strength. Hanya oleh penebusan darah Kristus, perubahan pola pikir karena kebenaran Injil, tuntunan dan pimpinan dari Roh Kudus setiap hari. 

Please bear this on your mind, bahwa di balik anugrah keselamatan ada tanggung jawab besar yang harus dikerjakan oleh setiap orang percaya. Jangan terpaku hanya pada hore-hore kita telah diselamatkan, tunjukkan dan buktikan bahwa kita telah diselamatkan. And as we get wiser, I pray that the focus on our christian lives will be more on the proving part rather than the hore-hore part.

"... and my love is for You
and my love is for You
and my love is forever..."

1 comment: